Digetok Biaya Parkir Rp 600 Ribu Dokter di Medan Curhat, Walikota Turun Tangan

Digetok Biaya Parkir Rp 600 Ribu Dokter di Medan Curhat, Walikota Turun Tangan

LOGIN DELAPANTOTO — Seorang dokter di Kota Medan menjadi perbincangan publik usai curhat soal biaya parkir yang tak masuk akal di media sosial. Dalam unggahannya, dokter tersebut mengaku diminta membayar parkir sebesar Rp 600 ribu oleh juru parkir liar setelah memarkirkan mobilnya selama beberapa jam di sekitar kawasan Rumah Sakit Umum.

“Awalnya saya pikir paling mahal Rp 20 ribu. Tapi saat mau keluar, saya malah diminta Rp 600 ribu. Kaget dan bingung harus gimana,” tulis dokter tersebut dalam unggahan yang viral di platform X (dulu Twitter).

Unggahan itu langsung memicu reaksi keras dari warganet. Banyak yang menyoroti lemahnya pengawasan terhadap parkir liar di Medan, serta dugaan adanya pungutan liar (pungli) yang sudah berlangsung lama tanpa tindakan tegas.

Wali Kota Medan Langsung Merespons

Menanggapi kehebohan ini, Wali Kota Medan, Bobby Nasution, langsung turun tangan. Dalam konferensi pers singkat yang digelar di Balai Kota, ia menyatakan keprihatinannya dan memerintahkan Dinas Perhubungan (Dishub) bersama Satpol PP untuk segera menertibkan para juru parkir liar di area fasilitas umum, termasuk rumah sakit.

“Saya sudah perintahkan tim untuk mengecek lokasi dan mencari tahu siapa yang terlibat. Kalau terbukti ada pelanggaran, kita akan ambil tindakan tegas,” ujar Bobby.

Menurutnya, Pemkot Medan sudah memiliki sistem parkir resmi yang seharusnya tidak memungkinkan adanya tarif di luar ketentuan. “Parkir resmi itu ada karcis dan tarif yang jelas. Kalau ada yang main-main seperti ini, berarti oknum dan harus diberantas,” tegasnya.

Reaksi Masyarakat

Kejadian ini memantik berbagai reaksi dari masyarakat. Banyak yang mengaku mengalami kejadian serupa, terutama di kawasan rumah sakit dan pasar-pasar tradisional. “Saya pernah juga diminta Rp 100 ribu cuma parkir sebentar di pinggir jalan. Nggak masuk akal,” kata Anton, warga Medan Barat.

Organisasi profesi kesehatan juga ikut angkat bicara, mengingat lokasi kejadian berdekatan dengan rumah sakit. “Tenaga kesehatan harusnya dilindungi, apalagi kalau sedang bertugas. Ini justru mereka diperas,” ujar perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Medan.

Langkah Ke Depan

Dishub Medan menyatakan akan memperketat pengawasan dan mendorong penerapan sistem parkir elektronik untuk menghindari praktik pungli. Sementara itu, pihak kepolisian juga tengah menyelidiki dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh oknum juru parkir tersebut.

Kejadian ini menjadi peringatan bahwa pengelolaan parkir yang buruk tidak hanya merugikan warga, tapi juga mencoreng citra kota. Pemerintah daerah diharapkan segera berbenah agar kasus serupa tidak terulang.

Sumber: malukutogel.my.id

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *