TVTOGEL – Penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai dengan spesifikasi kendaraan kini menjadi perhatian utama bagi para pemilik kendaraan bermotor. Salah satu kebiasaan yang sering dilakukan oleh sebagian pengendara adalah mencampur Pertalite dan Pertamax, dua jenis bahan bakar yang berbeda oktannya. Meskipun kedua jenis bahan bakar ini sama-sama dijual di SPBU di Indonesia, mencampurnya tanpa perhitungan yang tepat ternyata dapat memberikan dampak buruk pada performa dan usia mesin kendaraan. Hal ini diungkapkan oleh ahli mesin dari Institut Teknologi Bandung (ITB), yang menjelaskan potensi bahaya yang bisa ditimbulkan.
Apa Itu Pertalite dan Pertamax?
Sebelum membahas lebih jauh, perlu dipahami bahwa Pertalite dan Pertamax adalah dua jenis bahan bakar yang memiliki perbedaan oktan.
- Pertalite adalah bahan bakar dengan angka oktan 90, yang ditujukan untuk kendaraan dengan mesin yang tidak memerlukan bahan bakar dengan oktan tinggi.
- Pertamax memiliki angka oktan 92-94, yang cocok digunakan untuk kendaraan dengan mesin berperforma lebih tinggi dan membutuhkan pembakaran yang lebih efisien.
Meski kedua bahan bakar ini berasal dari sumber yang sama, perbedaan oktannya menjadikan keduanya memiliki karakteristik yang berbeda dalam proses pembakaran di dalam mesin kendaraan.
Efek Mencampur Pertalite dan Pertamax
Menurut Dr. Ir. Hendra Sembiring, seorang ahli teknik mesin dari ITB, mencampur Pertalite dan Pertamax dalam satu tangki bahan bakar dapat menyebabkan beberapa masalah yang merugikan bagi mesin kendaraan. Berikut ini adalah beberapa dampaknya:
- Pembakaran yang Tidak Efisien Mesin kendaraan dirancang untuk menggunakan bahan bakar dengan oktan tertentu. Ketika Pertalite dan Pertamax dicampur, angka oktan total menjadi tidak stabil dan tidak sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan oleh mesin. Hal ini dapat menyebabkan pembakaran yang kurang sempurna, yang pada gilirannya dapat menurunkan performa mesin dan efisiensinya. Pembakaran yang buruk juga bisa meningkatkan emisi gas buang kendaraan.
- Detonasi atau Knocking Salah satu efek paling berbahaya dari mencampur Pertalite dan Pertamax adalah knocking atau detonasi. Ini adalah kondisi di mana bahan bakar meledak secara tidak terkendali di dalam ruang bakar mesin, bukannya terbakar secara mulus seperti yang seharusnya. Detonasi dapat menyebabkan kerusakan parah pada piston, silinder, dan komponen lainnya dalam mesin.
- Penurunan Daya Mesin Ketika pembakaran tidak berlangsung optimal, hal ini berujung pada penurunan daya mesin. Mesin menjadi tidak responsif, tenaga yang dihasilkan menurun, dan akselerasi menjadi kurang bertenaga. Meskipun perubahan ini mungkin tidak langsung terlihat, dalam jangka panjang, hal ini dapat memperburuk performa kendaraan secara keseluruhan.
- Kerusakan pada Sistem Injeksi Sistem injeksi bahan bakar pada kendaraan modern sangat sensitif terhadap kualitas bahan bakar yang digunakan. Campuran Pertalite dan Pertamax yang tidak stabil dapat menyebabkan gangguan pada sistem injeksi, seperti tersumbatnya injektor atau menurunnya efisiensi sistem pembakaran. Akibatnya, konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros dan mesin lebih cepat panas.
- Peningkatan Risiko Kerusakan Mesin Penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai standar dapat meningkatkan beban kerja pada komponen mesin. Ini bisa memperpendek umur mesin, membuat biaya perawatan lebih tinggi, dan bahkan meningkatkan risiko kerusakan parah jika kebiasaan ini terus berlanjut.
Kenapa Banyak Pengendara Mencampur Pertalite dan Pertamax?
Meskipun sudah diketahui ada efek buruk dari mencampur Pertalite dan Pertamax, banyak pengendara yang tetap melakukannya. Beberapa alasan yang sering diberikan antara lain:
- Harga Pertalite yang Lebih Terjangkau: Pertalite memang lebih murah dibandingkan dengan Pertamax, sehingga beberapa pengendara mencoba untuk mengurangi biaya dengan mencampurnya.
- Tidak Mengetahui Bahaya: Banyak pengendara yang tidak menyadari bahwa mencampur kedua bahan bakar ini bisa berdampak buruk bagi mesin kendaraan mereka.
- Tidak Ada Pilihan Bahan Bakar yang Tepat: Beberapa pengendara merasa bahwa mereka kehabisan bahan bakar premium (Pertamax) dan mencampurannya dengan Pertalite agar mesin bisa tetap berfungsi.
Apa yang Harus Dilakukan Pengendara?
Untuk menjaga performa mesin dan umur kendaraan, sebaiknya pengendara tidak mencampur Pertalite dan Pertamax. Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan:
- Gunakan Bahan Bakar Sesuai Spesifikasi: Pastikan untuk selalu menggunakan bahan bakar sesuai dengan rekomendasi pabrikan kendaraan. Jika kendaraan Anda membutuhkan Pertamax, maka gunakan Pertamax, begitu juga dengan Pertalite.
- Perhatikan Kualitas Bahan Bakar: Pastikan bahan bakar yang digunakan memiliki kualitas yang baik dan tidak tercampur dengan bahan lain yang dapat merusak mesin.
- Lakukan Pemeliharaan Berkala: Selalu lakukan perawatan mesin sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh pabrikan untuk memastikan bahwa kendaraan tetap dalam kondisi optimal.
Kesimpulan
Mencampur Pertalite dan Pertamax ternyata tidak hanya membuang-buang uang, tetapi juga bisa merusak mesin kendaraan dalam jangka panjang. Meskipun mungkin terasa menguntungkan dalam hal harga, efek negatif terhadap performa mesin dan biaya perawatan yang lebih tinggi di masa depan jauh lebih merugikan. Oleh karena itu, sangat penting bagi pengendara untuk memilih bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan mereka demi menjaga kinerja dan ketahanan mesin.
Sumber: malukutogel.my.id